Sunan Drajat ( dalam versi bahasa madura )

Sunan derajat adalah salah satu dari Walisongo yang sangat di muliakan oleh allah SWT. Sunan Drajat dan sunan bonang ( Raden Makhdum Ibrahim ) adalah putra dari sunan ampel ( Raden Rahmat ). bahasa maduranya " Sunan drajat adalah sala sittong dheri walisongo se e molje aghin labi' allah SWT. Sunan Drajat labi' Sunan Sunan Bonang pottrah  dherib Sunan Ampel."

Sunan Drajat mempunyai 2 ( dua ) nama panggilan di waktu masa kecil yang mungkin tidak asing lagi bagi kita yaitu" 1. Raden Qasim, 2. Syarifuddin" pada saat dewasa beliau memperoleh gelar "Sunan Mayang Madu" yang diberikan oleh Sultan Demak yaitu "Raden Patah". alasannya diberikan gelar tersebut dikarenakan Beliau  terkenal akan jiwa sosial dan kerendahan hatinya dalam kehidupan antara lain bahasa maduranya " Sunan Drajat andhi' nyamah dhuwek e bektoh gi' kana' senomer sittong Raden Qasim, se nomer duwek Mayang Madu, nyamahnah jiyah eberrik labi' Sultan Demak yaitu Raden Patah. alasan eberri' nyamah jiyah karnah beliau e kennal sefat jiwa tolong menolong ben kerendahan atenah e dhelem odhi' antara laen.

1. memberikan pemahaman tentang ajaran Islam, bahasa maduranya " a berrik elmoh tentang agemah islam"
2. Mempunyai sifat yang Dermawan bahasa maduranya 'andhi' sefat dermawan".
3. Suka membantu Fakir Miskin / kurang mampu bahasa maduranya "senneng a bentoh oreng mesken / lo' andhi' ".
4. Memberikan pelajaran tentang cara  bekerja dengan baik, bahasa maduranya "aberrik pengajeren tentang alakoh se bendher"
5. dan Mengentaskan kemiskinan untuk tercapainya kemakmuran dalam kehidupan. bahasa maduranya "ngangkak oreng mesken sopajeh olle kemakmuran dhelem odiknah".

sunan drajat memperoleh kepercayaan penuh dan tanggung jawab untuk mengatur semua tata pemerintahan di kerajaan demak pada waktu itu. bahasa maduranya "Sunan Derajat olleh kapercajeen ban tanggung jawab e dhelem ngatur pemerenta e krajaan Demmak".

Sunan derajat dalam menyebarkan agama islam mengunakan sarana alat musik gamelan sebagai daya tarik untuk memberikan ajaran agama islam kepada masyarakat setempat dikarenakan pada waktu itu masyarakat lebih menyukai lebih musik dari pada pengajian. maka dipilihlah alat tersebut sebagai sarana untuk penyebaran agama islam. bahasa maduranya "Sunan Drajat e dhelem nyebbaragin agemah islam ngangguy alat music gamelan gebey menarik pengunjung e delem a berrik pangajeren agemah islam dek oreng benyak karna ireng lebbi senneng gunteggung dheri ngedingagin pangajien.

Ajaran Sunan Derajat kini terabadikan dalam sap tangga menuju ke makam Sunan Derajat sebagai simbol dalam kerendahan hatinya membantu masyarakat fakir miskin yaitu ; bahasa maduranya " ajeren Sunan Drajat satiyah e bedih dhelem dek kondek se dhe' bujuk Sunan Drajat sebagai tandek dheri kabecce'an / kamoraan atheh e dlemem abentoh masyarakat faker mesken".

Tangga pertama mempunyai makna / arti "kita selalu membuat senang hati orang lain", arti dalam bahasa jawa Memangun resep tyasing Sasoma, arti dalam bahasa madura kabbhi koduh masenneng oreng laen. ini merupakan suatu hal yang diterapkan sunan derajat.

Tangga kedua mempunyai makna / arti 'di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada" dalam bahasa jawa Jroning suka kudu éling lan waspada arti dalam bahasa madura e delem sowasana senneng koduh tettep enga' ben teh ngateh. ini sebagai peringatan bagi kita agar dalan kebahagiaan supaya kita tidak melupakan sesuatu sebelum terjadi kebahagiaan dan kita harus waspada akan kebahagiaan yang diuji kepada kita.

Tangga ketiga mempunyai makna / arti "dalam perjalanan untuk mencapai cita - cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan" dalam bahasa jawa Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah arti dalam bahasa madura e delem perjelenan nyareh pangeterro se becce' dhe' oreng laen delem kabbhi rentangan. dalam mencapai suatu cita - cita kita harus siap segala medan baik rintangan yang berat ataupun ringan kita harus pantang menyerah.

Tangga keempat mempunyai makna / arti "kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu" dalam bahasa jawa Mèpèr Hardaning Pancadriya arti dalam bahasa madura kodhuh ngendaliaghin napso. ini merupakan suatu ujian yang sangat berat bagi semua manusia, dikarenakan seseorang yang bisa menahan nafsu maka dialah pemenangnya.

Tangga ke lima mempunyai makna / arti "dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita - cita yang luhur dalam" bahasa jawa Heneng - Hening - Henung arti dalam bahasa madura mon neng enneng olle ketenangan. kita harus berpikir dan memikirkan semua hal yang akan menjadi cita - cita kita dalam menggapai suatu yang kita inginkan.

Tangga ke enam mempunyai makna / arti "suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan salat lima waktu" dalam bahas jawa Mulya guna Panca Waktu arti falam bahasa madura kesennangan lahir ban bhatin e olle dheri bejeng lema bektoh, bagi ummat muslim diwajibkan untuk melaksanakan sholat lima watu tanpa menghiraukan kita berada dimana atau dalam perjalanan kemana dan niscaya kita akan memperoleh lahir bathin yang sempurna tampa banding.

Tangga ke tujuh mempunyai makna / arti "Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita" dalam bahasa jawa Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan arti dalam bahasa madura berrik elmo oreng laen sopajeh penter, ban ajerin oreng se lo' andi' todus. terros berri' pertolongan dhe' oreng se sossa. apabila kita mempunyai suatu ilmu maka berilanlan ilmu tersebut kepada orang lain dikarenakan ilmu tidak akan putus sampai matipun orang yang memberikan.

• demikian cerita singkat tentang sunan drajat semoga ajaran beliau dapat dijadikan patokan dalam kehidupan kita. semoga bermanfaat.